Old-Soul: Jiwa Yang Terperangkap

Thursday, June 18, 2020

Setiap orang menjalani kehidupan dengan perasaan yang berbeda-beda. Dan ada sebagian orang di dunia ini yang merasakan dirinya memiliki kecenderungan untuk lebih menyendiri dan spiritual dibandingkan sebaliknya. Bahkan mungkin, perasaan ini sudah ada semenjak mereka dilahirkan. Preferensi kesendiriannya ini bukan muncul akibat kekurangan kasih sayang atau anti sosial. Tapi karena dirinya adalah seorang old-soul.

Seorang old-soul biasanya sulit untuk menemukan orang lain yang bisa memahami dirinya secara benar. Terutama dalam lingkup pergaulan dengan orang-orang di rentang usia yang sama. Sebagai akibatnya, para old-soul tersebut menjalani kehidupan mereka dengan lebih internal. Sementara mayoritas orang-orang di dunia ini melakukan sebaliknya.

Apakah kalian pernah merasakannya? Ataukah justru malah menyaksikannya sendiri dalam diri orang lain? Barangkali selama ini, bisa jadi salah seorang kenalan kalian adalah old-soul. Atau bahkan mungkin diri kalian sendiri adalah salah satunya.

Berikut adalah tanda-tanda seseorang yang memiliki jiwa old-soul :

Cenderung Menyendiri

Para old-soul biasanya memiliki minat dan kesukaan yang berbeda dibandingkan dengan orang-orang umum yang sebaya dengan dirinya. Selain itu, mereka juga sangat pemilih ketika akan menghabiskan waktunya untuk berinteraksi. Mereka tidak suka interaksi yang berlebihan. Seperti tertawa terbahak-bahak yang bisa menganggu ketenangan orang lain, bercanda yang keterlaluan, bersikap kejam dan membully atau terlalu fokus pada pembicaraan materialistis mengenai hal-hal duniawi.

Hal ini terjadi karena para old-soul biasanya lebih dewasa dan empati dibandingkan dengan orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menyendiri dibandingkan harus bergaul bersama orang-orang yang tidak sesuai dengan mereka. Hal inilah yang seringkali tidak dimengerti oleh orang banyak. Terutama orang-orang dengan kecenderungan duniawi yang sangat kuat. Sehingga tak jarang, keadaan inilah yang mengakibatkan para old-soul di cap aneh, introvert atau membosankan oleh teman-teman sebayanya.

Cenderung Spiritual

Para old-soul yang sensitif dan emosional secara alami bersifat spiritual. Mereka menemukan kenyamanan dengan memelihara hubungan yang mencerahkan batinnya. Sehingga mereka sangat mudah untuk melakukan introspeksi diri sekaligus melihat suatu peristiwa dari berbagai macam sudut pandang. Kecenderungan spiritual dalam diri seorang old-soul bisa jadi tidak selalu terlihat dalam lingkup pergaulan sehari-hari. Mereka bisa saja terlihat tidak begitu religius secara penampilan. Atau justru malah menampilkan persona diri yang lucu dan ceria alih-alih pendiam di depan banyak orang. Tapi, seketika kalian sudah mengenalnya lebih dekat dan mengobrol berdua saja dengannya atau membaca tulisan-tulisannya kalian akan langsung merasa bahwa mereka adalah tipe manusia pemikir dengan nuansa spiritual yang sangat dalam.

Menyukai Kebijaksanaan

Bagi para old-soul kebijaksanaan adalah nutrisi yang memperkaya kehidupan. Oleh karena itu, mereka biasanya senang membaca dan menyukai untuk bertukar cerita mengenai pengalaman hidup yang mengandung hikmah dan pelajaran. Cerita-cerita tersebut pada umumnya sangat jarang didapatkan dari orang-orang dengan umur yang sebaya dengan mereka. Terutama, dimasa-masa awal kehidupan. Dimana orang-orang justru lebih banyak ceroboh dan sedang terfokus untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi. Inilah yang membuat para old-soul lebih nyaman berinteraksi dengan orang-orang yang usianya jauh lebih tua dari mereka.

Jarang Curhat Dengan Teman Sebayanya

Para old-soul yang dianugerahi dengan rasa empati yang dalam biasanya mengemban tugas sebagai penerima curhat dalam kelompok. Mereka adalah tipe manusia yang gampang iba dan berintegritas sehingga sanggup mendengarkan keluh kesah nan panjang sekaligus merespon curhatan dengan penuh belas-kasih dan kesabaran. Semata-mata tulus. Tanpa ada tendensi untuk menjadikannya lelucon, menyebarkannya ke khalayak umum atau mengambil keuntungan.

Di sisi lain, meskipun begitu para old-soul ini justru akan sangat jarang mencurahkan isi hati mereka kepada teman-temannya. Hal ini terjadi bukan semata-mata karena mereka tertutup. Tapi, biasanya diakibatkan oleh ketidakmampuan orang lain dalam menanggapi dan merespon cerita-cerita mereka dengan tingkat ketulusan dan kesabaran yang sama.

Karena para old-soul cenderung lebih senang memerhatikan gesture lawan bicaranya, mereka bisa menjadi begitu mudah untuk terhubung dengan perasaan orang lain. Sekilas mereka menangkap bahwa lawan bicaranya tidak sabar untuk kembali berbicara tentang diri sendiri dan hanya mendengarkan cerita mereka setengah hati, seketika itu pula para old-soul akan malas bercerita.

Selera Yang Tidak Biasa

Karena cenderung pemilih, para old-soul biasanya anti-mainstream dan memiliki selera yang berbeda dari orang-orang seusianya. Selera mereka seringkali dianggap aneh karena tidak sesuai dengan umur mereka. Seperti misalnya mengoleksi barang-barang antik, membaca buku-buku klasik, mendalami seni dan literatur atau mendengarkan lagu-lagu zaman dulu yang menimbulkan perasaan nostalgia.

Pemikir Yang Dalam

Kemampuan merefleksi diri pada orang-orang old-soul membuatnya terbiasa untuk menganalisa segala sesuatu. Sehingga menampilkan kesan sebagai pemikir rasional dalam persona kepribadian mereka.

Kecenderungan rasional membuat mereka menjadi sosok yang tegas serta tidak mudah untuk dipengaruhi. Sehingga jarang sekali bersikap fanatik, menggebu-gebu atau condong pada satu kelompok tertentu. Hal ini membuat pemikiran mereka menjadi jelas dan bijaksana serta berorientasi pada hal-hal yang sifatnya kemanusiaan.

Idealismenya dalam membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik; bukan sekedar bagaimana mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, seringkali menjengkelkan orang-orang yang tidak sejalan. Sehingga menjadikan mereka kurang dianggap dalam lingkup pergaulan sosial. Meskipun begitu, orang-orang old-soul biasanya tidak akan memedulikan hal tersebut. Mereka akan tetap teguh pada prinsip yang mereka yakini benar.

Seringkali Intuitif

Orang-orang yang intuitif bisa memahami banyak sesuatu tanpa belajar. Hal ini terjadi karena mereka adalah orang-orang yang introspektif dan pengamat. Segala apa yang mereka dengar, lihat dan rasakan ibarat potongan puzzle yang bisa disambung menjadi sebuah pesan yang mencerahkan kehidupan. Sekilas, mereka terdengar ajaib dan nampak seperti cenayang. Padahal proses berpikir mereka yang rumitlah yang menjadikan mereka demikian. Jika kalian ingin mendengar sudut pandang yang jujur namun tetap anti-mainstream mengenai suatu hal, orang-orang old-soul adalah jenis manusia yang paling tepat untuk dijadikan teman berbincang.

Artikel ini saya dedikasikan bagi kalian; teman-teman pembaca. Dengan harapan untuk lebih memahami orang lain lebih baik lagi. Atau bagi orang-orang yang sedang kesulitan mendefinisikan tentang siapa diri mereka.

0 comments: