Kejujuran itu kadang menyakitkan. Apalagi jika berisi tentang kritikan. Tapi,
lain halnya jika kritikan tersebut dikemas dalam bentuk satire. Satire sendiri
merupakan gaya bahasa yang bertujuan untuk menyindir sesuatu dengan menggabungkan
olok-olok dan humor. Sehingga kritikan di dalamnya tersamarkan. Biasanya,
satire digunakan sebagai kritik sosial dalam masyarakat.
Meskipun peradaban manusia telah lama mengenal satire, tidak banyak
manusia yang dapat mencerna gaya bahasa ini. Satire lebih sering disalah-pahami
sebagai (hate-speech) atau penghinaan.
Apalagi jika dikomunikasikan lewat tulisan. Kurang piawainya penulis dalam merangkai
kata serta kemampuan literasi pembaca yang minimlah yang menjadi penyebab kesalahpahaman dalam memahami konten satire.
Di zaman sekarang, satire banyak kita temukan dalam stand-up comedy dan meme humor yang banyak bertebaran di akun-akun receh. Bentuk satire
yang paling mudah dilakukan adalah menertawakan diri sendiri sebagai salah satu
cara halus untuk mengkritik sesuatu. Bentuk satire ini lebih aman untuk
dikomunikasikan dan lebih mudah dimengerti oleh masyarakat awam, karena mereka melihat
secara langsung ekspresi dan bahasa tubuh orang yang menyampaikan konten satire
tersebut.
Sementara itu berbeda dengan penyampaian secara lisan, dalam dunia kesusastraan,
satire telah lama diakui sebagai gaya bahasa yang paling tinggi tingkatannya.
Tidak banyak penulis yang mampu menulis dengan gaya bahasa ini secara luwes
tanpa menghilangkan makna dari satire itu sendiri.
Kesopanan, humor dan olok-olok menjadi tiga komponen utama yang harus
ada di dalam satire. Tanpa kesopanan dan humor, satire yang mengolok-olok
kedunguan hanya akan menjadi sarkasme yang kering dan kasar. Konten satire yang
menyindir politik atau hal-hal yang sensitif di ruang publik, jika tidak
ditulis dengan luwes dan cerdas bisa disalahartikan sebagai usaha provokasi.
Dan mengantarkan penulisnya mendekam di penjara.
Menulis satire memang tidak mudah. Diperlukan kecerdasan berlebih
sekaligus selera humor yang tajam. Jika sarkasme ibarat senyum jahat dengan
pandangan mata melecehkan, maka satire adalah senyuman getir yang mengandung
kejujuran.
Perhatikan kata-kata satire berikut ini:
Mr. John Dashwood
bukan pria berperangai buruk. Hatinya terlalu dingin dan dia terlalu egoistis
untuk memiliki perangai buruk. (Sense & Sensibility)
Sang penulis menuliskan kalimat pertamanya dengan nada positif. Namun
dalam kalimat kedua, dia justru berbalik mengolok-olok Mr. John Dashwood secara
halus; setelah sebelumnya dengan sopan dan rendah hati memuji pria tersebut di
kalimat pertama. Seolah-olah Mr. John Dashwood jadi
terlihat lebih baik karena ‘hatinya
terlalu dingin dan dia terlalu egoistis untuk memiliki perangai buruk.‘
Padahal
yang sebenarnya ingin disampaikan oleh penulis adalah sebaliknya. Bahwa Mr.
John Dashwood adalah pria berperangai paling buruk. Sampai-sampai hatinya tidak
mungkin lagi untuk bertambah buruk saking keburukannya sudah mencapai tingkat
paling maksimal.
Perhatikan kembali contoh satire berikut:
Lady Russell, yang
berusia matang, berkarakter tangguh, dan berpunya, tidak ingin menikah lagi dan
tidak perlu minta maaf kepada publik atas keputusannya. Biar bagaimanapun,
publik yang kecewa terhadap janda yang menolak mencari suami baru biasanya malah
lebih kecewa apabila sang janda memutuskan menikah lagi. (Persuasion)
Ini adalah salah satu contoh satire dari Jane Austen yang ditujukan
untuk menyindir kelakuan orang-orang yang suka mendikte kehidupan pribadi orang
lain. Meskipun tulisan tersebut sebenarnya berisi olok-olok, isinya sama sekali
tidak kasar. Alih-alih, justru menimbulkan senyum getir karena pembaca mendapati
fakta kejujuran di dalamnya.
Begitulah seharusnya konten-konten satire itu ditulis.
1 comments:
Slotyro: Casino, Gaming, Table Games - Mapyro
Game Details. Overview of Slotyro: 천안 출장샵 Casino, 문경 출장샵 Gaming, Table 태백 출장샵 Games. Mapyro: Casino, Gaming, Table Games. Mapyro: Casino, Gaming, Table Games. Mapyro: Casino, 수원 출장마사지 Gaming, 여수 출장샵
Post a Comment