Ngobrolin INFJ Door Slam

Thursday, January 3, 2019

stocksy.com

Masih membahas INFJ dengan segala kerumitannya. Di postingan kali ini saya akan menulis tentang INFJ Door Slam. Saya sebenarnya masih mencari padanan kata yang tepat untuk istilah ini dalam Bahasa Indonesia. Namun gagal menemukannya.

Sebenarnya istilah door slam, menurut saya agak kurang sesuai jika dikaitkan dengan INFJ mengingat artinya dalam Bahasa Indonesia adalah “membanting pintu.” Sementara door slam yang dilakukan oleh seorang INFJ jauh dari kesan membanting pintu. Malah justru sebaliknya; mereka melakukan door slam dengan cara yang halus, tenang dan seringkali diam-diam. Namun biasanya merciless. Seolah-olah itu adalah sesuatu yang wajar. Seperti nyala lilin yang perlahan-lahan memudar lantas selanjutnya menghilang.

Door slam sendiri adalah salah satu teknik pertahanan diri orang-orang dengan tipe kepribadian INFJ. Ini adalah jalan terakhir yang ditempuh oleh mereka dalam melindungi inner core-nya yang sangat sensitif. Atau ketika mereka telah putus asa berurusan dengan orang-orang yang membuat mereka selalu merasa tersiksa berulang-ulang kali secara mental. 

Tidak seperti kepribadian lain yang melakukan door slam karena hal-hal sepele, seperti: keegoisan pribadi yang tak dipenuhi atau ketersinggungan spontan, door slam yang dilakukan oleh orang-orang bertipe INFJ biasanya lebih serius. Mereka akan melewati proses berpikir yang sulit dan panjang serta merasakan pahitnya penderitaan dibalik gagalnya peringatan-peringatan yang mereka sampaikan dan usaha-usaha perbaikan yang mereka usahakan sebelum akhirnya sampai pada titik tersebut. Dan ketika hal itu terjadi mereka sebenarnya sudah terluka dengan sangat dalam. Bahkan, ketika keputusan door slam itu masih menjadi bahan pertimbangan. 

Oleh karenanya ketika tipe kepribadian ini memutuskan untuk berubah demikian, alih-alih merasa terbebani, INFJ justru merasa sebaliknya. They feel liberated! They feel their power back! Mereka merasa seolah-olah telah terbebas dari belenggu penderitaan yang selama ini menyiksanya. Sekali INFJ melakukan door slam, biasanya mereka akan sulit sekali untuk merubah keputusannya. Kecuali jika orang yang mendapatkan door slam treatment tersebut menyadari kesalahannya dan langsung menunjukan bahwa mereka menyesal atas perbuatannya.

Karena INFJ adalah kepribadian dengan dimensi judging yang kuat maka orang-orang ini hampir selalu merencanakan segala sesuatu. Orang-orang yang tidak begitu mengenal kepribadian INFJ mungkin akan mudah menghakimi mereka ceroboh atau bahkan gampang tersinggung ketika tiba-tiba INFJ mengambil keputusan yang cukup ekstrem. Seperti menghapus seluruh akses kontak, menolak berbicara atau menghilang dari kehidupan orang yang bersangkutan saat melakukan door slam. Orang-orang itu bisa memandang INFJ sebagai sosok yang impulsif karena nampak tidak berpikir panjang, jahat dan pemarah. Terutama bagi mereka yang terbiasa menghakimi personalitas orang lain hanya dari luarnya saja. Padahal sesungguhnya INFJ bukan tipe orang yang demikian. Hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh sisi introvert mereka yang kurang suka berbicara. Terutama mengenai urusan pribadinya. 

Karena INFJ mewarisi dimensi introvert yang juga kuat, hal ini membuat eksterior penampilan mereka menebarkan aura dingin dan mengancam sehingga nampak pendiam dan (galak) bagi sebagian orang. Sehingga mereka menjadi lebih sulit untuk didekati.

Orang-orang dengan tipe kepribadian INFJ pada dasarnya adalah orang-orang yang hangat dan menghargai originalitas. Sehingga jarang sekali terganggu dengan perilaku “nyeleneh” orang lain. Dan seringnya mereka melihat hidup secara filosofis. Begitu juga saat mereka berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Yang mana hal ini mengakibatkan para INFJ menjadi sangat toleran terhadap kelakuan orang lain. 

Tapi, INFJ yang paling sabar sekali pun tetap memiliki batasan. Ketika batasan seorang INFJ dilanggar dan orang tersebut tidak menunjukan rasa penyesalan malah justru semakin tenggelam dalam perilaku buruk mereka kepada INFJ, biasanya INFJ yang pendiam bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat mengerikan dan mengejutkan orang-orang di sekeliling mereka.

Ada kalanya, seorang INFJ yang sudah sangat terluka tidak benar-benar bisa melakukan door slam secara total kepada seseorang dikarenakan orang tersebut adalah orang yang tidak bisa dihindari. Semisal anggota keluarga atau rekan kerja di kantor.

Ketika berada dalam situasi yang demikian para INFJ akan melakukan emotional door slam. Yang artinya, mereka tidak akan berbagi hal-hal pribadi mereka kepada orang tersebut. Dan cenderung menunjukan perilaku yang kaku seperlunya tanpa basa-basi. Jika kebetulan orang yang menjadi sasaran door slam INFJ itu adalah sesama rekan kerja di kantor yang tidak bisa dihindari maka INFJ masih akan tetap bersikap sopan saat bertemu. Namun secara sadar mereka akan menghindari segala bentuk interaksi yang membutuhkan lebih dari sekedar kesopanan. Orang-orang yang menjadi sasaran door slam treatment seorang INFJ hanya akan berhadapan dengan profesionalisme mereka yang dingin. 

Your presence may be acknowledged, but your existence may be ignored.

Ketika seorang INFJ masih bisa mengungkapkan kemarahan mereka secara verbal baik dengan berteriak, memaki atau menangis serta mau berbicara “lebih dalam” dengan anda maka keadaan masih bisa diperbaiki. Tapi, ketika seorang INFJ bersikap biasa saja serta nampak tidak peduli pada perilaku buruk anda terutama setelah mereka melewati masa-masa menyakitkan yang diakibatkan oleh kelakuan anda maka bisa dipastikan bahwa anda telah menjadi salah satu dari daftar orang-orang yang mendapatkan door slam treatment dalam kehidupan mereka.

27 comments:

Alifia's Kingdom said...

What an article! U r so accurate and brilliant sist! bener bener ini yg aku rasakan selama ini selama menjadi seorang INFJ. saking baik dan tulusnya kita, ini yg sering banget di salah gunakan sama orang lain. Dan ketika sekali kita uda ngerasain adanya "toxic" dari orang tersebut ga peduli mau seberapa lama kita menjalin hubungan dengan dia, kita ga bakal segan buat 'cut' hubungan sampe sini aja. Well done, di tunggu artikel INFJ lainnya 😊❤

Desy Pursita said...

Hi Alifia! ☺ Seneng juga aku akhirnya bisa ketemu orang yang sama-sama berkepribadian INFJ juga. Berarti kita sama ya... Hm, intinya sih orang INFJ itu kalau marah pasti alasannya gak murahan dan pasti udah cari solusi makanya kalo sampai dia akhirnya memutuskan untuk door-slam... Berarti orang yang kena door-slam udah parah banget ya... Xixixixi �� *Cuman orang lain nggak tahu aja. Hehehehe... ��

tacenda said...

Mo nangis dong pas baca ini, seneng banget akhirnya ada yg ngertiin akuuu�� huhuhuuu

Desy Pursita said...

Yeay! Makasih udah baca ya..

Fiksirelita said...

Suka ingin bertemu dengan orang-orang INFJ. Jujur, mbak, saya capek orang2 judging kepribadian saya yang akhirnya bikin saya mikir sendiri apakah saya seburuk itu. Akhirnya mau berbicara dan bertindak jadi sering mikir beberepa kali karena takut nyakitin hati orang lain. Eh taunya tetep salah juga. Jadi serba salah. Sekarang lagi bener2 ingin healing. Duh maaf ya mbak jadi curhat. Terima kasih artikelnya. Saya merasa ada teman. :”)

Desy Pursita said...

Makasih udah baca artikel saya ya, Mbak. Saya juga ngerasain gitu lho. Tetap semangat mbak! We are not alone :)

Unknown said...

Ini gue bangettt. Dan benar berapa bulan lalu saya test kepribadian dan hasilnya adalah INFJ. 😁

short journey said...

Setuju banget :)

Beby said...

Wah gila. Bener banget ini mah. Terima kasih udah nulis ini mbaaaa. Aku baru banget tadi baca terkait INFJ door slam, terus mampir ke blog mba. Dan aku baru nyadar, pantes aku berani banget buat blokir orang terdekat aku di saat aku udah ga bisa mentolerir sikapnya.

Desy Pursita said...

Welcome to INFJ world!

Unknown said...

Ternyata pada introvert istilahnya adalah door slam.

Unknown said...

Terimakasih.. ternyata aku baru sadar telah melakukan door Slam.. dan itu bikin beneran lebih lega..

Desy Pursita said...

Sama dong kalo gitu..

June said...

sebelum aku tau istilah ini kupikir aku orang yang aneh karena bersikap seperti itu. Ternyata semua itu normal, ya.

dazzlingrainbow said...

Aku juga dulu berpikir hal yang sama...

Sadyra said...

Aku juga gitu sis, org2 sering kaget kalo aku door Slam. Hangat dan baik hati tapi kalo udah sakit bgt langsung jebretttttttt jgn harap buka pintu lagi hehe. Aku merasa sering mengagetkan orang kalo tiba-tiba ambil keputusan ekstrem. Dikira ceroboh, padahal udah dipikirin matang2

Unknown said...

Maaf kak sebelumnya, mau nanya, beberapa bulan yang lalu saya tes kepribadian dan hasilnya INTP, tapi kemarin saat saya tes lagi, hasilnya INFJ, lalu sekarang saya ingin memastikannya lagi dan hasilnya INTP . Anehnya, saya merasa ciri ciri INFJ itu pas dengan saya, dan begitu juga ciri ciri INTP. Jadi kak, apa bedanya INTP dan INFJ?

Desy Pursita said...

Mungkin kamu punya score thinking Dan feeling atau perceiving dan judging yang tidak beda jauh... Sehingga berubah-ubah seperti itu.

Serpihan Gembok said...

Door slam karena teringat masalalu yang di lakukan teman? Masalalu seperti teringat sahabat yang meninfgal sering dengar lagu A teman baru menyanyikan lagu A, dan tiba2 aja kena door slam, plis lah ga harus seperti itu, gw yakin infj pun pernah melakukan kesalahan dan ingin maaf serta kesempatan kedua

Desy Pursita said...
This comment has been removed by the author.
Syahriza Indra said...

Hallo mbakk, what a good articel i've found here. Tersentuh bacanya. Saya lelaki tulen dengan kepribadian infj. Setelah baca inu ngerasa kaya melakukan door slam ke ayah kandung sendiri. Mungkin karna dari kecil ayah lebih dekat dengan kaka kaka perempuan saya. Sekarang saya kuliah, dan kalau berbicara dengan ayah saya hanya yg penting saja. Ketika ditanya hal pribadi pun enggan menjawab. Mungkin dari kecil saya iri dengan kaka perempuan saya yg begitu dekat dengan ayah saya. Menyebabkan bertahun-tahun kemudian, diri saya mulai mencoba memproteksi diri dengan doorslam ini. Sehingga saya dapat meminimalisir rasa iri tsb, dan ga terlalu dibawa pusing.

Hufft terimakasih sudah membaca mbak. Btw hal ini tidak pernah saya sampaikan ke siapapun, karena tau diluar sana hanya sedikit yg mengerti dan bisa saya percaya

Desy Pursita said...

Terimakasih sudah membaca ya! Semangat selalu..

M.A.Rahman said...

Isi artikel & cara ngulasnya bagus..good job. Sangat membantu dan memberikan jawaban dari sekelumit pikiran & perasaan yg tadinya denial, seperti aku gak seharusnya melakukan ini, tapi entah kenapa ada suatu hal besar yg aku gak bisa jelaskan yg mendorong aku melakukan doorslam itu. Dan ternyata jawabannya ada disini. Terima kasih. Salam dari seorang yang juga INFJ :D

Katak said...

Keren

Wulan said...

Saya baru tahu kalau saya termasuk infj. Awalnya tidak mengerti kenapa dari sejak kecil merasa berbeda, sensitif dan sering terluka oleh orang-orang. Akhirnya berjuang untuk bisa berkuliah di Fakultas Psikologi.

Saya teringat pernah menggunakan teknik the door slam ke beberapa orang. Itu bukan krn tindakan sumbu pendek tapi memang sudah sangat tidak tahan. Saya pikir saya yang aneh, ternyata itu Pola yang dimiliki umumnya infj. Thanks artikelnya. Btw, bersyukur jd infj. Artinya Tuhan mempercayakan kita diantara milyaran umatnya. Tidak ada yang salah dg atau sensitive atau terlalu sensitive.

Wulan said...

Ikut, bantu shar, sebenarnya ga ada yg salah menjadi infj. Kita bisa berlatih self-control agar Gak terlalu melekat ke orang. Terutama orang2 terdekat.

Pengalaman yg sudah2, kepribadian infj itu mudah 'ditempel orang" krn mudah berempati. nah Kita bisa menjaga jarak. Baik iya. Dekat engga. Memang ga mudah. Saya juga belajar. Biar ga gampang dimanfaatkan orang dan sakit hati.

nim95 said...

Inilah yang terjadi ke saya sekarang. Slam door... Mau gimana lagi. Udah dikasih kesempatan msh aja ngulangin.