Perempuan Yang Menginspirasi

Tuesday, April 2, 2019

googleimage.search
Hidup di dunia patriarki dengan masyarakat yang masih menggantungkan nasib anak perempuannya pada harta kekayaan laki-laki menjerumuskan para wanita ke dalam mental yang tidak mandiri. Sehingga tujuan hidup mereka saat ini hanya berpusat pada bagaimana caranya menggaet pria kaya agar bisa hidup sejahtera. Tanpa mereka sendiri berniat untuk mengembangkan potensi-potensi lain yang ada dalam dirinya karena yang paling penting adalah menjadi cantik. Fenomena miris ini tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga banyak terjadi di dalam alur cerita novel. Para perempuan selalu digambarkan sebagai damsel in distress alias makhluk-makhluk indah menawan tapi lemah tak berdaya yang hanya menunggu untuk diselamatkan laki-laki.

Saya sendiri kurang tertarik membaca novel apabila tokoh perempuannya galau, teraniaya atau baperan. Oleh karena itu, kebanyakan novel-novel roman yang saya baca pasti bergenre klasik. Karena biasanya tokoh perempuan dalam novel-novel klasik itu memiliki karakter yang tangguh, dewasa dan tidak berlebihan. Selain itu alasan lainnya adalah karena dalam roman klasik tokoh perempuannya selalu menang. 

Selama ini perempuan-perempuan tangguh dengan kecenderungan feminisme yang kuat selalu mendapatkan pandangan miring dari masyarakat. Salah satu yang menjadi pemicu munculnya stigma negatif ini adalah pemahaman masyarakat akan feminisme itu sendiri. Bagi banyak orang feminisme adalah menyama-ratakan antara laki-laki dengan perempuan. Sehingga feminisme banyak dibenci terutama oleh kaum pria karena dianggap memicu pemberontakan wanita kepadanya. Yang pada akhirnya menempatkan wanita-wanita tersebut ke dalam situasi yang tidak sesuai dengan kodrat mereka yaitu sebagai lawan laki-laki.

Intinya, feminisme yang banyak dipahami di dalam masyarakat selama ini adalah jika laki-laki sanggup mengangkat puluhan kilo beban maka perempuan juga harus bisa. Dan segala hal yang menempatkan perempuan menjadi sosok maskulin yang membuang kodratnya sebagai wanita yang lemah lembut dan santun. Padahal feminisme bukanlah persoalan fisik semata tetapi lebih kepada persoalan moral.

Jika dikaitkan dengan tokoh perempuan di dalam novel, nyatanya tidak banyak penulis yang mampu menggambarkan perempuan dengan prinsip-prinsip feminisme tanpa membuatnya terlihat seperti laki-laki. Dari novel-novel yang saya baca, hanya ada beberapa tokoh perempuan yang bisa pas sempurna mewakili feminisme dengan definisi yang sudah saya jelaskan di atas tadi. Diantaranya:

1. Elizabeth Bennet - Pride & Prejudice
Dia adalah tipikal perempuan yang mindset perilakunya setingkat lebih modern dibandingkan wanita-wanita pada zamannya (sekitar tahun 1800-an di Inggris) Jika perempuan-perempuan di zamannya sebagian besar tidak suka membaca karena lebih suka bersolek untuk mendapatkan pria kaya, Elizabeth justru berbeda karena dia senang membaca dan mampu mengungkapkan pendapatnya dengan cara yang baik, akurat sekaligus juga cerdas. Padahal di zaman itu perempuan yang mengungkapkan pendapat akan dianggap lancang dan tidak pantas karena hal tersebut bisa menodai citra perempuan pendiam yang banyak diminati laki-laki. Sehingga jika dilakukan akan memperkecil kesempatan mereka untuk bisa menikah.

Selain itu, Elizabeth juga merupakan tipikal perempuan tangguh dengan prinsip feminisme yang kuat. Meskipun sempat tersinggung karena dibilang "berpenampilan lumayan" oleh Mr. Darcy, Elizabeth membalasnya dengan cara yang elegan. Alih-alih menerima ajakan dansa pria itu pada suatu kesempatan berdansa, Elizabeth menolaknya (meskipun pria itu kaya raya dan dikagumi oleh banyak wanita) namun alih-alih tersinggung, penolakan tersebut justru mampu membuat Mr. Darcy terpesona pada kepribadian Elizabeth dan mereview kembali pendapatnya akan diri Elizabeth.

Jika Elizabeth masih hidup hingga sekarang mungkin dia bukan tipe perempuan yang akan ngomong "gapapa" tapi sebenernya dalam hati benci dan terluka. Bukan juga tipe perempuan yang kalau marah bakalan menghukum pasangannya dengan silent treatment. By the way, silent treatment itu jahat banget lho. Elizabeth adalah salah satu tokoh perempuan feminis favorit saya yang selain anggun dan elegan, dia juga ceria, cerdas dan berwawasan.

2. Scarlett O'Hara - Gone With The Wind
Kalau kamu pernah baca novel legendaris Gone with The Wind karangannya Margaret Mitchell pasti nggak asing lagi dengan gadis keras kepala, manja dan tebar pesona bernama Scarlett O'Hara. Mungkin awal baca novelnya kamu bakalan gemas dengan sifatnya yang egois dan penuh tipu daya. Tapi transformasi Scarlett menjadi perempuan dewasa yang tangguh akibat bencana perang betul-betul keren.

Disaat perempuan-perempuan lain banyak yang depresi dan hanya pasrah menunggu bala bantuan karena situasi perang, Scarlett berinisiatif memimpin kelompoknya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Scarlett yang dulu manja sudah tiada. Berganti dengan perempuan yang tangguh dan dewasa. Selain itu, Scarlett juga tetap semangat meskipun harus membangun kembali bisnisnya dari nol yang sempat hancur akibat perang hingga akhirnya dia berhasil mendulang kesuksesan yang besar.

3. Anne Elliot - Persuasion
Disaat banyak perempuan yang gampang baper dan suka bergosip, Anne Elliot mampu menampilkan dirinya sebagai sosok perempuan dewasa yang pandai mengendalikan emosi. Kebayang nggak sih ketika setiap hari harus dihadapkan untuk melihat mantan pacar yang masih dicintai sedang dekat dan diisukan dengan perempuan lain? Apalagi tanpa satu pun orang yang bisa dijadikan teman bercerita. Pastinya sulit dan nggak mudah. Itulah juga yang dirasakan oleh Anne Elliot. Tapi kerennya Anne bisa melewatinya dengan sangat elegan!

Jika Anne Elliot benar-benar hidup di dunia nyata saat ini, pastilah dia bukan tipe perempuan yang akan update status galau di medsos untuk curhat. Bukan pula tipe perempuan yang suka ikut campur urusan orang lain. Semua perasaan pahitnya akan dia telan dan simpan sendiri. Cukuplah Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai tempat dia mengadu dan mengobati diri. Sifatnya yang tenang dan dewasa mampu membuat Anne terlihat lebih tangguh jika dibandingkan dengan adiknya yang hobi bergosip dan mengeluh untuk hal-hal kecil walaupun adiknya tersebut sudah lebih dulu menikah dan punya tiga orang anak.

Meskipun Anne terlihat biasa-biasa saja dengan hidupnya namun sebenarnya dia juga sedang menghadapi masalah yang nggak bisa dibilang gampang. Anne sendiri digambarkan sebagai sosok yang berperangai lembut dan sopan tapi juga dengan kecenderungan feminisme yang kuat pada prinsip hidupnya. Sifat teguh Anne pada prinsipnya ini tidak lantas membuatnya nampak kasar atau terkesan seperti laki-laki. Anne malah tetap bisa terlihat sebagai seorang feminist garis keras meskipun dia seutuhnya berperilaku lemah lembut sebagai seorang perempuan. Jadi, siapa bilang kalau mau jadi feminist itu harus kasar? Mungkin kamu belum pernah kenalan sama Anne Elliot.

Akhir kata semoga kamu-kamu yang masih hidup di dunia nyata bisa mengambil pelajaran lewat kisah hidup perempuan-perempuan tangguh ini. Be fabulous and stay strong! See you!

Playlist Lagu Saat hujan

googleimage.search
Sebagian besar orang pasti akan setuju kalau aktivitas paling menyenangkan di musim hujan adalah selimutan. Dan urutan keduanya adalah dengerin lagu. Terinspirasi dari langit yang sering mendung akhir-akhir ini, saya jadi ingin share beberapa judul lagu yang lumayan nyaman untuk didengarkan jikalau nanti hujan turun. Berhubung banyak orang yang tiba-tiba bisa mendadak kangen kalau lagi hujan dan supaya kamu juga nggak merasa melankolis sendirian, 10 lagu slow dengan lirik yang meaningful ini siap menemani momen indahnya kamu di kala hujan.

1. Unbreak my heart - Toni Braxton (1996)
Bisa dibilang ini adalah lagu masterpiece-nya Toni Braxton. Jarang ada orang lain yang berhasil menyanyikan lagu ini sebagus Toni. Sepanjang saya lihat cover lagu ini lewat YouTube, satu-satunya penyanyi yang menurut saya berhasil bawain Unbreak my heart dengan suara dan penghayatan yang sempurna adalah Seal. Nggak heran juga sih kalau dia bisa nyanyiin lagu ini dengan bagus karena Seal adalah penyanyi soul profesional yang berhasil memenangkan penghargaan Grammy Award satu tingkat di bawah Mariah Carey dan sudah malang-melintang di dunia permusikan sejak lama.

2. My all - Mariah Carey (1997)
Lagu ini dibuat ketika Mariah Carey pulang berlibur dari Amerika latin dan terinspirasi oleh nada-nada musik tradisional disana. Makanya, kalau kamu dengerin lagu ini berasa ada aksen-aksen Meksiko yang terdengar sendu. Pertama kali dengerin lagu ini adalah ketika saya SMA. Ini adalah everlasting song yang selalu ada di playlist saya. Nggak pernah dihapus.

3. Soledad - Westlife (2000)
Kalau kamu lagi sedih karena kehilangan mungkin lagu ini bisa mewakili perasaan kamu yang lagi sendu. Karena lagu ini bercerita tentang kepedihan hati seseorang yang ditinggal mati pasangannya. Sama seperti judulnya yang menggunakan nama khas perempuan latin, lagu ini pun menambahkan unsur latin dalam aransemennya yang cukup terdengar Spanish.

4. You're not from here - Lara Fabian (1999)
Lagu-lagu Lara Fabian dikenal dengan liriknya yang sangat meaningful. Perlu pemikiran yang cukup dalam untuk mengartikannya. Kalau saya baca lirik lagu ini terkadang saya berpikir apa mungkin isinya adalah mengenai ibu yang kehilangan bayinya saat melahirkan? Sampai sekarang saya masih belum nemuin jawabannya. 

5. Fall Again - Glenn Lewis (2002)
Sebenarnya ini adalah lagunya Michael Jackson tapi dinyanyikan ulang oleh Glenn Lewis. Lagu ini menjadi terkenal saat dijadikan soundtrack film layar lebar Maid in Manhattan. Saya agak surprise juga ketika pertama kali tahu kalau lagu ini adalah lagunya Michael Jackson. Nggak nyangka aja Michael Jackson yang biasa nyanyi sambil nge-dance bisa punya lagu yang tipenya sendu melankolis kayak gini.

6. I still believe - Mariah Carey (1999)
Kalau saya dengerin lagu ini entah kenapa bawaannya selalu santai dan happy aja meskipun lagunya slow dan dengerinnya pas lagi hujan. Nggak bikin galau dan melankolis sama sekali. Ngomong-ngomong lagunya tentang apaan sih? Jadi lagu ini bercerita tentang perempuan yang percaya kalau yang namanya jodoh itu nggak akan kemana. Termasuk ketika seseorang yang dia inginkan sebagai jodohnya itu adalah pria yang dulu pernah mampir di hidupnya namun kini berpisah.

7. Sorry seems to be the hardest word - Blue feat Elthon John (2002)
Yang pertama terbayang dibenak ketika dengerin lagu ini adalah betapa aransemennya ciri khas musik-musik awal tahun 2000an banget. Kalau kamu suka musik dengan aliran soul dan R&B tapi nggak mau dicap norak karena dengerin boyband, lagu ini bisa jadi alternatif menarik untuk kamu dengarkan disaat hujan turun karena aransemennya beneran cool dan elegan. Apalagi di lagu ini Blue juga menggandeng musisi kenamaan Elthon John yang suaranya udah nggak usah diragukan lagi.

8. Timeless - Kelly Clarkson feat Justin Guarinni (2003)
Dilihat sekilas dari judulnya aja lagu ini udah kerasa romantis. Apalagi ketika kamu dengerin lagunya secara langsung. Bawaannya jadi melankolis akut dan puitis. Paling pas di dengerin waktu kamu dan dia lagi sayang-sayangnya. Nggak cuma dinyanyikan dalam versi Bahasa Inggris lagu  ini juga dinyanyikan dalam Bahasa Korea.

9. Yesterday - Glee (2013)
Lagu ini sebenarnya adalah milik band legendaris The Beatles. Tapi, kalau kamu ingin mendengarkan lagu Yesterday yang dinyanyikan oleh perempuan maka bisa dengerin lagu yang dicover oleh Glee ini. Fyi, Glee bukanlah nama penyanyi atau band tapi justru nama serial drama musikal yang dulu sempat tayang di Indonesia dan cukup populer. Film ini mengangkat tema-tema yang mendukung LGBT.

10. Sally's song - Corpse Bride (2005)
Patah hati terus sedih karena cinta ditolak mungkin udah biasa. Tapi gimana kalau patah hatinya akibat jadi arwah penasaran karena kamunya meninggal? Lagu yang menjadi soundtrack film kartun Corpse Bride inilah jawabannya. Udah pernah nonton filmnya belum? Menurut saya filmnya nggak menyeramkan sama sekali. Saya justru malah sedih ketika nonton filmnya. Begitu juga ketika saya dengerin lagu soundtrack-nya. Sedikit penggalan liriknya: "And will we ever end up together? No, I think not. It never to become for I am not the one." Sedih nggak sih?

Itulah 10 lagu yang  paling sering saya dengarkan kalau lagi turun hujan. Kira-kira ada lagi yang mau nambahin nggak? Tulis di kolom komentar ya.

5 Kelakuan Yang Bisa Menurunkan Tingkat Kegantenganmu di Media Sosial

Monday, April 1, 2019


googleimage.search

Setiap laki-laki di belahan bumi manapun pasti pengen keliatan ganteng. Selain bisa bikin kamu pede, kegantengan juga bisa meningkatkan daya tarik kamu di mata perempuan. Ngomong-ngomongin soal kegantengan, sayangnya hal itu nggak pernah punya tolak ukur yang jelas. Karena kegantengan sifatnya relatif. Pasti pernah denger dong kata-kata ganteng itu relatif tapi jelek itu mutlak? Hehehe.. Makanya, tiap orang pasti punya definisi kegantengannya masing-masing. Ada yang definisi gantengnya asal punya tatto dan piercing dimana-mana; udah langsung ngerasa paling ganteng. Ada juga yang definisi gantengnya cukup rambut model old-school dengan gaya berpakaian eksekutif.

Sekilas kalau kita ngomongin tentang definisi ganteng, memang kebanyakan hanya membahas fisik dan penampilan. Padahal masih ada unsur lain yang bisa menentukan tingkat kegantengan seseorang; yaitu sikap.

Sikap baik yang bisa meningkatkan daya tarik ini nggak cuma perlu ditunjukan di dunia nyata aja. Tapi juga perlu ditunjukan di dunia maya. Karena sekarang banyak orang yang juga bersosialisasi di sana. Terutama lewat media sosial. Nggak mau dong kalah saingan hanya gara-gara kurang ganteng?

Tapi apakah bersosialisasi di dunia maya sama halnya seperti bersosialisasi di dunia nyata? Jawabannya tentu aja nggak! Karena dua-duanya sama sekali berbeda. Kalau di dunia nyata kalian bisa senyum, salam, sapa sambil bertatap muka dan ngobrol sepuasnya secara langsung, lain halnya dengan bersosialisasi di dunia maya. Ada sejumlah etika yang perlu diperhatikan. Di bawah ini ada beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan saat bersosialisasi di dunia maya. Misalnya saat kamu tengah aktif menggunakan media sosial. Agar tingkat kegantenganmu tidak berkurang. Apa aja? Check it out!

1. Terlalu Sering Update Status
Dari sekian banyak fitur di media sosial, fitur update status mungkin adalah yang paling digemari banyak orang karena membuat penggunanya merasa diperhatikan. Apalagi nggak sedikit orang yang mengartikan jumlah tanda love di Instagram atau komentar di Facebook mereka sebagai bentuk care atau kode cinta dari gebetan. Kombinasi antara sikap gampang baper dan meningkatnya hormon endorfin pemicu rasa bahagia ini menimbulkan efek ketagihan yang bisa mendorong keinginan untuk terus menerus update status. Padahal kita tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu ujung-ujungnya pasti nggak bagus. Keseringan update status bakal bikin orang-orang menghakimi kamu kurang kerjaan atau malah pengangguran. Apalagi kalau isi statusnya nggak penting.

2. Menulis Caption Galau
Semua orang pasti pernah curhat. Tapi sayangnya masih banyak orang yang nggak tahu tempat kalau mau curhat. Mereka bisa curhat dimana aja termasuk di media sosial. Padahal bisa jadi curhatannya malah bikin orang-orang yang baca ngerasa risih. Mau unfollow nggak enak. Gimana mau unfollow kalau nyatanya kamu adalah keluarga atau temen deket mereka sendiri? Bisa-bisa kamu tersinggung. Karena curhat itu sesuatu yang sifatnya personal, kurang baik kalau sampai dijadiin konsumsi publik. Apalagi biasanya isi curhatan itu nggak jauh-jauh dari yang namanya kegalauan. Yang namanya orang lagi galau  pasti perasaannya lagi kacau, berasa lemah, sedih dan tak berdaya. Kebayang nggak sih kalau kegalauannya dipakai inspirasi buat nulis caption di medsos yang nggak nyambung sama fotonya? Selain bikin kamu terkesan punya mental yang rapuh dan emosi yang tidak stabil, kelakuan kayak gini juga bisa memicu orang-orang yang suka ghibahin kamu di belakang untuk semakin seru ngomongin kamu.

3. Kelewat Bijaksana
Dari berbagai macam manusia yang suka posting kutipan di medsos; orang-orang yang suka banget posting kutipan bijak adalah yang paling malesin. Sebenernya hal ini nggak masalah sih jika karakter mereka mencerminkan kutipan-kutipan bijak tersebut. Tapi, kalau secara karakter atau usia ternyata masih jauh dari kata seimbang; mending jangan deh. Alih-alih terinspirasi, orang-orang justru akan menyepelekanmu dan merasa bahwa sikap kelewat bijaksana kamu ini terkesan palsu dan dibuat-dibuat. Alih-alih dewasa, kamu malah nampak seperti sedang modus demi mencari perhatian seseorang.

4. Hobi Selfie
Sebagian besar wanita mengaku lebih senang melihat foto-foto pria yang sedang beraktivitas atau berkumpul bersama dengan teman-teman prianya dibandingkan hanya melihat foto selfie si pria yang menampilkan keseluruhan wajah atau close-up. Pria yang digadang-gadang  sebagai makhluk yang bertugas untuk memimpin dan melindungi kelompok, keberadaanmu pada suatu komunitas atau perkumpulan orang-orang (meskipun hanya dalam foto) secara tidak langsung memberi kesan maskulin, keren dan ganteng. Oleh karena itu sebaiknya hindari foto-foto close up atau selfie. Alih-alih perbanyaklah foto yang menunjukan aktivitas menyenangkan bersama orang-orang yang berbeda.

5. Pamer Kekayaan Pribadi
Selain alasan keamanan, pamer-pamerin harta kekayaan pribadi di media sosial itu emang nggak perlu sih sebenernya. Selain bisa mengundang tindak kejahatan, kadang-kadang kita perlu juga untuk tenggang rasa sama orang lain. Masih banyak orang-orang di luar sana yang untuk makan aja susah. Jangan sampai kita malah bikin mereka nggak bersyukur karena ngeliat postingan kita yang lagi pamer harta. Tahu nggak apa yang paling cepet bikin orang yang paling ganteng sekalipun jadi keliatan nggak ganteng? Yap betul! Sifat sombong.